Mengenali Silikon, awal mula dunia modern
Pastilah jadi angkatan millennial, kita sangat dekat dengan fitur elektronik kekinian sebutlah gadget, camera digital, tv serta notebook, dan berbagai alat canggih lainnya yang dapat memudahkan hidup. Dapat diasumsikan kan kalau satu hari saja kita hidup tiada fitur electronic itu, kemungkinan hidup kita bakal menjemukan. Bahkan ada beberapa teori yang menyebutkan bahwa jika semua fasilitas internet dan perangkat elektronik hilang dari muka bumi akan terjadi kiamat. Nach semua fitur yang temani kita itu tak kan terwujud di bumi ini tidak ada sang material yang paling ajaib serta gemilang yang diberi nama silikon. Kalian pastinya pernah dengar wilayah yang namanya Silicon Valley kan? Wilayah ini adalah pusatnya industri tehnologi di Amerika Serikat. Pemakaian nama silikon mendeskripsikan berapa keutamaan material itu dalam perubahan tehnologi electronic di masa depan.
Silikon (Si) adalah satu diantaranya bagian yang sangat banyak dijumpai di kerak bumi serta rupanya material ini bisa diraih dengan lakukan pemanasan serta pencampuran dengan karbon kepada pasir kuarsa pada temperatur menggapai 2200°C. Menariknya rupanya sesudah pasir kuarsa diolah jadi silikon dengan kualitas tinggi, harga bisa menggapai dua juta rupiah. Mahal.
BACA JUGA: Virus Komputer Pertama yang Menjangkiti Dunia
Disinformasi mengenai Material Silikon
Kemungkinan Beberapa dari kalian memikir jika silikon adalah material yang sering dipakai jadi implan klinik pada badan manusia, terutama implan payudara. Nyata-nyatanya material silikon yang dipakai pada fitur electronic serta implan itu tidak sama. Silikon yang difungsikan buat implan pada badan manusia, pelumas, serta kosmetik disebutkan dengan Polysiloxanes. Material ini tergolong dalam group material polimer sintetik atau yang dekat disebutkan dengan material "plastik", Polysiloxanes adalah senyawa yang terbagi dalam bagian silikon serta oksigen jadi bagian intinya.
Sementara silikon yang dipakai pada fitur electronic adalah bagian silikon yang diperoleh dari pasir kuarsa, di mana pasir kuarsa terjadi dengan alamiah di alam . Maka terang kan saat ini ketaksamaan di antara silikon yang dipakai dalam fitur electronic serta jadi implan pada badan manusia? Jangan sempat salah serta terganti antara ke-2 nya ya.
Silikon dalam industri teknologi.
Silikon mempunyai karakter fisika yang paling unik serta termasuk dalam material semikonduktor. Material semikonduktor adalah material yang mempunyai karakter listrik antara konduktor serta isolator. Nach menariknya karakter listrik dari semikonduktor bisa diubah demikian rupa secara menambahkannya dengan material lain, tehnik ini diketahui dengan "doping". Tehnik doping ini rupanya banyak memiliki fungsi, seperti menaikkan perform sel surya dari sisi alterasi cahaya matahari jadi energi listrik, mendapatkan sel surya yang ekonomis dan doping dibutuhkan buat mendapatkan lampu LED dengan beberapa ragam warna. Silikon sendiri bisa didoping dengan beberapa ragam bagian serta bagian yang terpopuler buat mendoping silikon yakni boron serta fosfor.
Rupanya silikon yang udah didoping ini adalah cikal bakalan terjadinya transistor. Transistor adalah elemen utama pada fitur electronic yang kita gunakan saat ini. Dapat diasumsikan kan jika transistor tidak dijumpai hingga sampai saat ini? kemungkinan fitur electronic tak kan maju seperti sekarang. Karena kerja hasil serta penemuan yang gemilang itu, penemu transistor adalah William Shockley, John Bardeen serta Walter Brattain mendapat penghargaan nobel dibidang fisika di tahun 1956.
Sebetulnya material semikonduktor bukan sekedar silikon saja, banyak material semikonduktor yang lain ada di alam misalnya germanium. Tetapi silikon bisa disebutkan adalah juru selamat dalam industri fitur electronic dipicu karakter fisis silikon yang bisa diubah dengan gampang serta bahan baku silikon adalah pasir kuarsa bisa dengan gampang diraih di alam.
BACA JUGA: Sejarah perkembangan Monitor mulai dari VDT sampai OLED
Material lain sebagai Alternatif Silikon
Silikon jadi material electronic udah dipakai semenjak tahun 1950-an serta sayang silikon udah ada di pucuk kesuksesannya. Sama yang kita ketahui ukuran fitur electronic kian menjadi kecil setiap tahunnya. Ukuran fitur electronic yang kian menjadi kecil tentulah harus diimbangi sama ukuran bagian transistor yang turut menjadi kecil juga. Info menyedihkannya ukuran transistor silikon tidak bisa dibentuk lebih kecil kembali karena rupanya ada pengurangan perform-nya. Perihal ini bikin beberapa ilmuwan memandang jika masa kemasyhuran Silikon bakal usai serta tentulah mereka harus cari "juru selamat" yang anyar.
0 Comments